Semeru Ocean - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkap temuan adanya 6 merek kopi saset yang menggunakan paracetamol dan obat kuat viagra. 6 Merek kopi saset tersebut antara lain Kopi Jantan, Kopi Cleng, Kopi Bapak, Spider, Urat Madu, dan Jakarta Bandung.
BPOM menyebut, 6 merek kopi saset yang memakai paracetamol serta obat kuat viagra pada produknya itu ternyata memiliki nilai transaksi besar, mencapai Rp7 miliar tiap bulan.
Atas temuan ini, BPOM telah melakukan penyitaan dan telah menjalankan operasi penindakan terhadap 6 merek kopi saset yang dianggap sebagai produk ilegal obat tradisional dan pangan yang mengandung bahan kimia obat karena mencampurkan paracetamol dan obat kuat viagra di produknya.
Baca Juga: Anak Cilincing Bikin Gempar BCW 2022: Perdana Ikut Lomba Langsung Juara
Pegiat kopi dari koperasi Klasik Beans, Abyatar, turut mengecam perilaku ke-6 merek kopi saset ilegal di atas. Menurut dia, tidak seharusnya mereka merugikan konsumen demi mendapatkan keuntungan besar.
Apalagi, perilaku bisnis jahat macam ini dianggap bisa merusak citra dunia perkopian yang sudah lama dibangun teman-teman komunitas. Abyatar juga menyayangkan mengapa BPOM baru menindak sekarang, padahal sepak terjang sejumlah kopi gurem ini sebenarnya sudah terdengar sejak 2016 silam.
"Kalau menurut saya, itu bentuk nyata ada sistem yang bolong. Mereka tahu UMKM kita besar banget di Indonesia, tiap orang bergerak dengan kreativitasnya sendiri, tetapi kita menyayangkan ada yang menyalahgunakan itu demi keuntungan besar," kata Abi saat berbincang dengan Semeru Ocean, di Summarecon Mall Bekasi, Minggu 6 Maret 2022.
Baca Juga: Klasik Beans: Ketika Kopi Indonesia Digila-gilai di Amerika
Abi mengatakan, cara main ke-6 merek kopi saset yang memakai paracetamol dan obat kuat ini adalah menguatkan kata kunci mereka pencarian SEO, baik di e-commerce, dan Google. Mereka sepertinya sangat paham, bahwa kata kunci ini sangat banyak dicari oleh khalayak ramai.
"Kalau kita melihat di e-commerce itu, memang orang banyak mencari dengan kata kunci kopi kejantanan, kopi pria," katanya lagi.
Menurutnya, kopi yang dicampur dengan sejumlah bahan kimia tentu sangat merugikan konsumen. Seperti yang diungkap BPOM, bahwa penggunaan bahan kimia obat Parasetamol dan Sildenafil (obat kuat) secara tidak tepat dapat mengakibatkan efek samping yang ringan, berat bahkan sampai menimbulkan kematian.
Disadari kopi memang memiliki kafein dan bisa meningkatkan hormon endorfin atau hormon kebahagiaan. Abi percaya ketika itu diminum akan memiliki efek tersendiri bagi peminumnya, apalagi rasa kopi yang pahit bisa diminimalisir dengan memasukkan obat-obatan tadi.
Baca Juga: Cantiknya Laila, Bikin Warung Kopinya Viral dan Omzet Naik Berlipat Ganda
"Ketika ada produk kopi dicampur dengan barang lain, seperti yang saya bilang di awal, seperti ada sistem yang kesannya bolong. Itu kan peran yang seharusnya dipegang oleh BPOM," kata Abi lagi.
Pentingnya aturan main
Pada kesempatan itu, Abi lantas menekankan pentingnya aturan main dan regulasi. Di mana BPOM wajib terlibat aktif menyosialisasikan kepada masyarakat. Apakah tiap produk harus mengantongi sertifikasi halal, atau diperbolehkan beredar walau hanya kantongi izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sebagainya.
Sebab aturan main ini memang penting bagi konsumen untuk melindungi mereka dari belantara produk yang dipasarkan di berbagai saluran penjualan.
"Untuk yang paling aman, kopi paling standar dan normatif paling tidak mengantongi sertifikasi halal, BPOM, atau paling tidak PIRT. Sementara di kita, semua bisa menjual barangnya. Itu yang agak menantang sebetulnya," katanya lagi.
Baca Juga: Menuju Petani Kopi Sejahtera di Mata Imas Suryati
Abi lalu memberi tips pada masyarakat agar akan lebih baik membeli biji kopi dalam bentuk utuh. Bahkan kopi yang dijual di pasar-pasar, dianggap jauh lebih aman ketimbang kopi-kopi yang tidak diketahui pengolahannya seperti apa.
"Apalagi dengan judul-judul yang aneh macam 6 kopi saset pakai paracetamol dan obat kuat tadi. Jadi saya sebagai salah satu pegiat di bidang kopi premium selalu menyarankan, ada baiknya beli kopi yang tertulis dari mana daerahnya berasal. Itu sebagai salah satu tanda yang baik lah," katanya.
Karena kopi yang menyebut daerah asal, berarti menampilkan identitas yang membuat mereka tak akan bisa macam-macam.
Proses kopi saset
Pada dasarnya kopi saset yang dihadirkan macam-macam brand memiliki cara berbeda-beda. Abi menjelaskan awalnya semua berawal dari kopi buah dan kemudian diolah dengan cara yang baik, lalu menjadi kopi siap sangrai.
Baca Juga: Semeru Sirup Siapkan Produk Aromatik Kobashi, Tawarkan 5 Rasa Menarik
Dia mengibaratkan kopi bak beras, yang kemudian ada tukang nasi gorengnya --dalam hal ini roaster. Di mana ada teknik dan cara masing-masing agar kopi sesuai dengan keinginan brand yang cocok dengan marketnya.
"Setelah disangrai kemudian diolah menjadi banyak cara, ada yang dijual dalam bentuk biji utuh, kafe-kafe biasanya banyak pakai. Tetapi untuk yang di rumah kan banyak orang enggak punya mesin giling, jadi roasternya yang gilingin, lalu diproduksilah kopi-kopi dalam bentuk saset. Itu kopi siap seduh sebetulnya. Sedangkan kalau di pabrikan, prosesnya saja yang memang diperbesar," katanya.
Share