Semeru Ocean - Siapa bilang membeli mesin roasting kopi berkualitas harus merogoh kocek dalam-dalam. Sebab kini ada salah satu produk lokal bernama Maestro Coffee Roaster asal Bekasi, Jawa Barat yang kualitasnya bisa diandalkan setara produk internasional.
Bagi yang belum tahu, mesin roasting kopi sendiri adalah alat yang digunakan untuk menyangrai kopi sehingga biji kopi akan terpisah dari kulitnya. Selain itu, mesin ini juga akan menggiling biji kopi menjadi bubuk kopi yang halus dan siap untuk dipasarkan agar bisa dinikmati oleh para pencinta kopi.
Maestro adalah mesin roasting kopi lokal dan jadi produk besutan PT Maestro Global Indo Presisi. Sederet mesin-mesinnya terpantau hadir memeriahkan ajang Bekasi Coffee Week 2022 yang digelar pada 3-6 Maret 2022 lalu, di Summarecon Mall Bekasi.
Baca Juga: Tren Latte Art di Indonesia Makin Edan, Irma Roseta: Berkembangnya Cepat Banget
Redaksi pun tertarik mengulas seperti apa mesin roasting kopi lokal Maestro ini. Dan Semeru Ocean berkesempatan berbincang langsung dengan pencipta mesin-mesin Maestro, yang juga mantan atlet renang peraih medali emas di PON Jawa Barat, Giar.
Mesin abad 21
Pada dasarnya Maestro sendiri bisa menciptakan mesin-mesin selain produk kopi. Akan tetapi untuk saat ini mereka mengaku masih fokus pada industri pertanian khususnya di bidang perkopian.
Giar bilang, sebenarnya mesin roasting kopi memiliki peran penting dalam sebuah ekosistem. Di mana dibutuhkan suatu proses sebelum kopi masuk ke industri hilir yakni proses sangrai sebelum bisa dikonsumsi. Kata Giar, mesin roasting kopi punya peran 30 persen dari proses hulu ke hilir. Saking besarnya peran, maka dibutuhkan sebuah mesin roasting yang mumpuni agar rasa kopi yang tercipta sesuai dengan harapan.
Baca Juga: Mengenal Barista Cantik Ceacilia Celinne: Pahitnya Kopi Seketika Lenyap
"Soal penentuan rasa, 30 persen itu disokong oleh proses roasting, 60 persennya dari petani, sementara 10 persen lagi dari barista. Artinya roasting itu adalah proses yang cukup penting, memang perlu diperhatikan lah ya. Enggak bisa dikesampingkan, karena memang cukup kompleks ilmunya," kata Giar, Minggu 6 Maret 2022.
Sebagai seorang builder, Giar kemudian mengaku berusaha menciptakan sebuah mesin yang bisa diajak berteori. Artinya mesin ini bisa 'matching' dikawinkan dengan teori-teori yang diajarkan secara umum. "Pada dasarnya mesing roasting adalah mesin industri. Artinya mesin yang baik itu adalah mesin yang punya durabilitas, selain itu harus mampu diajak berteori. Sebab kalau tidak bisa diajak berteori akan ada benturan dalam proses. Artinya akan tercipta produk yang tak sesuai dengan target," kata Giar.
Giar mencontohkan bagaimana proses pengkawinan teori yang dimaksud. Semisal sebuah biji kopi ideal akan bisa crack di suhu 190 derajat, dan terjadi di menit ke enam sampai ke delapan. Tetapi ada kondisi di mana tiba-tiba mesin itu tak mampu meng-crack di panas 190 derajat, dan justru terjadi di menit ke 15. Fakta menunjukkan kalau mesin tersebut sudah tak bisa diajak teori.
Baca Juga: Anak Cilincing Bikin Gempar BCW 2022: Perdana Ikut Lomba Langsung Juara
"Sebab kalau terlalu lama proses roasting kan juga enggak bagus. Karena mesin roasting yang baik di abad 21 itu adalah mesin yang bisa meroasting kurang lebih 10 menit. Dan mesin kami sudah bisa lakukan itu. Maestro sangat mengejar hal itu," kata Giar.
Apa yang diungkapkan tentu menarik perhatian, sebab hingga kini memang masih ada pabrikan mesin roasting kopi yang memiliki produk dan cara kerjanya baru selesai usai satu jam dioperasikan. "Itulah bedanya, kita kedepankan mesin dengan gaya roasting abad 21. Fast roast!"
Pilihan mesin roasting kopi Maestro
Lebih jauh Maestro menghadirkan tiga pilihan model pada produknya. Untuk model pertama berkapasitas 1 kilogram yang diberinama Bach. Lalu ada pilihan kapasitas 3 kg dengan nama Mozart, dan kapasitas 5 kg bernama Bethoven. Spek mesin semua sama, yang membedakan hanya pada kapasitasnya saja. Mesin-mesin ini juga diklaim Giar sudah diuji akreditasi nasional dan memenuhi standar nasional (KSN).
Baca Juga: Klasik Beans: Ketika Kopi Indonesia Digila-gilai di Amerika
"Produk-produk kami sudah dilengkapi dengan komponen-komponen yang heavy duty, menggunakan komponen listrik bagus, dan diproduksi dengan mesin-mesin yang presisi, sehingga menghasilkan mesin yang dapat berfungsi dengan baik dan estetika," katanya.
Selain itu mesin roasting kopi Maestro Roaster juga sudah dilengkapi perangkat yang support ke wifi, termasuk sudah bisa dikontrol dari software, dan memudahkan para roaster untuk bekerja. "Artinya tidak lagi hanya sekadar feeling, tetapi memang ada logic-nya," tambah pria lulusan teknik mesin ini.
Untuk desain, Maestro kental dengan desain segitiganya. Berbeda dengan mesin roasting kebanyakan yang berdesain klasik setengah lingkaran. Pelat yang digunakan sekira 10 mili dan diklaim cukup bagus untuk digunakan mesin sekelas spek-spek industri yang bisa bekerja 24 jam setiap harinya.
Baca Juga: Memahami Karakter Kopi Toraja: Pantas Tak Bikin Mual Ketika Diminum
"Ini mesin roasting yang cukup kuat lah. Karena dengan mesin yang kuat, modern, dan mudah digunakan, itu bisa memudahkan para pebisnis ya, artinya tidak ada hambatan lah, part aman, low maintenance dan easy maintenance. Maestro memang sengaja membuat agar bagaimana caranya orang yang tidak mengerti teknik pun bisa menggunakannya."
Lalu bagaimana dengan layanan purnajual atau aftersales? Maestro menggaransi satu tahun untuk mesin-mesinnya. Dan untuk wilayah Jabodetabek, Maestro memiliki teknisi yang siap membantu. Saat ini Maestro Roaster terpusat di sebuah lokasi di kawasan Galaksi, Jaka Setia, Kota Bekasi, dan berencana membuka showroom di wilayah Jakarta dan Aceh.
Harga bersahabat
Pertanyaan yang menyeruak berikutnya tentu masalah harga. Maestro mematok mesin roasting kopi-nya dengan harga beragam. Sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Untuk kapasitas 1 kg mereka mematok banderol Rp50 juta, untuk kapasitas 3 kg Rp89 juta, dan 5 kg dengan harga Rp99 juta. Adapun pilihan warna semua bisa dicustom tergantung kebutuhan pelanggan.
Baca Juga: Menuju Petani Kopi Sejahtera di Mata Imas Suryati
Walau diklaim sebagai produk lokal, namun beberapa part penting seperti elektrikal masih diimpor dari luar. Part utama seperti burner lanjut Giar, sudah low carbon. Dan inilah mesin roasting masa depan, yang diklaim tak akan mengganggu dan mengubah rasa kopi itu sendiri.
Sementara terkait drum, Maestro menggunakan dua tipe material. Ada stainless steel dan baja paduan. Keduanya punya harga berbeda dengan selisih Rp15 juta. "Kita juga dilengkapi sama airflow yang bisa dikontrol secara elektrikal, sehingga tidak perlu pakai dumper, hemat energi, dan yang pasti mengurangi risiko kerja," katanya.
Ke depan Maestro juga akan membuat sebuah prototipe mesin berkapasitas 200 gram. Mesin ini nantinya diplot bukan untuk kebutuhan pasar Indonesia, melainkan untuk kebutuhan ekspor. Bagi yang tertarik dengan informasi seputar produk-produk Maestro, kalian bisa langsung berkunjung ke Instagramnya @maestroroaster.
Share