Semeru Ocean - Saat ini ada beragam jenis mesin espresso yang beredar di pasaran. Sebagian dari kalian tentu penasaran dengan jenis-jenisnya bukan.
Dalam catatan redaksi, setidaknya ada lima jenis mesin espresso. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Nah, bagi Anda yang ingin membeli mesin, tentu bisa mempelajarinya, agar mendapat referensi yang tepat dan sesuai kebutuhan kedai kopi atau coffee shop kalian.
Walau punya beragam jenis, sekadar diketahui, bahwa mesin espresso adalah kebutuhan penting dalam tiap kedai kopi atau coffee shop. Mesin ini dibutuhkan untuk menghasilkan espresso yang nantinya bisa digunakan dalam berbagai jenis minuman.
Mesin ini juga masuk dalam investasi yang perlu dipikirkan masak-masak oleh para pelaku usaha. Itu karena mesin tersebut dipasarkan dengan harga beragam, mulai dari yang murah sampai termahal. Mulai dari Rp10 juta, hingga ratusan juta.
Empat Jenis Mesin Espresso
Sudah makin penasaran bukan. Lalu apa saja jenis-jenisnya? Simak penjelasannya secara lengkap di bawah ini.
1. Mesin Otomatis
Mesin espresso otomatis adalah mesin yang diperuntukkan bagi kalangan yang tak mau ribet untuk menghasilkan minuman. Mesin otomatis ini hadir dalam berbagai merek dan berbagai spesifikasi.
Di mana, mesin ini tidak memerlukan grinder, dan juga tak memakai portafilter. Dengan mesin ini, Anda cuma tinggal memasukkan biji kopinya saja, dan akan keluar hasilnya.
Dalam mesin itu juga bisa langsung jadi sebuah espresso, entah americano, cappucino, sampai coffee latte tinggal pencet tombolnya. Beberapa contoh mesin otomatis espresso yang dimaksud adalah KRUPS 8108, Astro ME 709, hingga Otten 712.
2. Mesin Semi Otomatis
Untuk mesin semi otomatis espresso, cukup mudah mengetahui ciri-cirinya. Umumnya mesin semi auto ini hanya punya satu tombol, atau hanya punya satu tuas, untuk mengeluarkan airnya.
Mesin semi auto sendiri biasanya lebih murah ketimbang mesin volumetrik. Pada mesin ini, ada rumus yang mesti diperhatikan, yakni berpatok pada berat dan waktu.
Jadi kalian tidak bisa mensetting berapa mili espresso-nya, tak juga bisa disetting waktunya berapa detik untuk espressonya, karena dia hanya punya satu tuas atau tombol yang ketika kita pencet, bisa dipantau melalui timbangan hasil dan pengukuran.
Artinya semua berpatokan sama berat dan waktu. Adapun beberapa mesin mesin semi otomatis espresso di antaranya adalah Simonelli Apia, Ferrati Ferro FCM3605.
3. Mesin Volumetrik
Mesin volumetrik adalah mesin espresso yang paling banyak beredar, dan paling banyak digunakan oleh kafe-kafe. Dari namanya saja, sudah terlihat bahwa mesin volumetrik bisa diatur keluar air, termasuk apakah mau membuat single, double atau bahkan americano. Semua bisa diatur.
Biasanya mesin volumetrik terdiri dari beberapa tombol, ada yang dua tombol, dan ada yang empat tombol. Di mana tiap tombol semua bisa diatur menyesuaikan kebutuhan kedai kopi kalian. Semisal, untuk single berapa gram, hasilnya berapa menit, doublenya berapa gram, dan hasilnya berapa menit, itu semua bisa kita setting.
Beberapa contoh mesin ini di antaranya Appia V, Orchestrale Radiofonica, dan masih banyak lagi.
4. Mesin Pressure Profiling
Untuk mesin Pressure Profiling, sudah masuk dalam kategori high teknologi, sesuai zaman kekinian. Mesin ini dituntut untuk digunakan oleh barista yang piawai.
Baca Juga: Kopi Teori, Kenapa Kedai Ini Banyak Direkomendasikan Orang-orang
Itu karena lewat mesin ini, semua hal berkaitan dengan --contooh-- tekanan bisa diatur oleh si barista. Seumpama contoh, di detik ketiga kita mau tekanannya lima bar, masuk ke detik kelima kita mau tekanannya enam bar, dan semua itu bisa kita setting.
Mesin ini adalah mesin espresso yang betul-betul profesional. Contoh mesin ini adalah Kees Van Der Westen, La Marzocco, Slayer, dan sebagainya.
Share