Semeru Ocean - Portafilter merupakan salah satu bagian paling penting pada sebuah mesin espresso. Adapun fungsinya yakni sebagai wadah kopi sebelum diberi air bertekanan 7-9 bar untuk menghasilkan sebuah espresso yang nikmat.
Nah, dari beberapa jenis portafilter, belakangan ada jenis yang cukup menarik perhatian para barista, yakni penggunaan model naked alias bottomless. Pada tulisan kali ini, Semeru Sirup akan coba merinci apa fungsi dan manfaatnya.
Naked portafilter sendiri merupakan portafilter tanpa spout (cerat) alias tidak memiliki penutup bagian bawah. Biasanya perangkat ini langsung pada bagian basket yang terdapat penyaring di bawahnya.
Baca Juga: 8 Manfaat Ampas Kopi untuk Tanaman: Bekicot Tak Akan Suka
Jika pada portafilter standar Anda tak akan bisa melihat hasil ekstraksi lantaran tertutup perangkat lain untuk laju hasil espresso, pada model naked sangat memungkinkan bagi Anda melihat apakah proses brewing sudah berjalan maksimal atau tidak.

Dalam literasi yang dihimpun redaksi dari Majesty Coffee School, tipe naked memang acap dilirik sebagai cara bagus seorang barista untuk menyempurnakan teknik mereka. Dengan menggunakan tipe ini, masalah setidaknya akan mudah terlihat, apakah gilingan kopi terlalu halus atau kasar, tamping tidak rata, dosis kopi terlalu banyak atau sedikit.
Idealnya, espresso harus mulai menetes dari tepi luar dan membentuk aliran yang mengalir ke tengah. Tetapi jika ada variabel yang tidak tepat --seperti ukuran gilingan, dosis, atau kemerataan tamping--, Anda akan mendapatkan aliran yang tidak rata dan atau espresso melesat ke arah acak – atau dikenal sebagai spurting pada model ini.
Baca Juga: Vietnam Drip Coffee dan Kisah Panjang di Baliknya: Berkat Orang Prancis
Tiga keistimewaan naked portafilter
Setidaknya ada tiga keistimewaan tipe naked portafilter jika digunakan. Pertama, seperti yang disebutkan di atas, yakni bisa mendeteksi apakah proses brewing sudah maksimal atau belum. Sebut saja salah satunya ketika terjadi channeling pada kopi, atau masalah ekstraksi yang terjadi akibat perbedaan kepadatan di bagian bubuk kopi. Ini tentu akan berpengaruh pada hasil brewing.

Adapun hasil yang baik adalah berawal dari semua sisi hingga mengumpul ke tengah tanpa adanya kebocoran-kebocoran, adanya gelembung udara, atau muncratan air. Dan itu bisa terdeteksi dengan sempurna oleh si pembuat jika menggunakan model naked.
Fungsi kedua atau berikutnya, yakni dari sisi entertainment. Dengan menggunakan model naked, maka orang yang melihat proses pembuatan espresso dapat melihat ekstraksi terjadi. Dan ini dipercaya memuaskan banyak mata yang melihatnya.
Baca Juga: Kopi Pasir dan Sensasi Kedai Turki: Ternyata Kental Simbol Pemberontakan
Pada fungsi atau keistimewaan ketiga, yakni untuk menghasilkan ekstraksi espresso yang lebih strong ketimbang double spout.
Racikan single, double dan bottomless
Bagi Anda yang masih belum tahu racikan pas pada model single, double, atau bottomless, kali ini Semeru juga akan bagikan informasinya.

Untuk portafilter single, biasanya Anda menggunakan 8-10 gram bubuk kopi saja. Hasil ekstraksi biasanya dikalikan dua, sehingga dengan bubuk kopi ukuran di atas dapat menghasilkan espresso sekira 16-20 ml. Rasanya bisa ditebak, pasti tipis.
Sementara untuk portafilter double, biasanya Anda bisa menggunakan 18-22 gram bubuk kopi. Jika dikalikan dua, maka ekstraksi akan mendapatkan hasil 36 sampai 44 ml hasil espresso-nya. Kalau sebagai bahan untuk campuran, biasanya ini cocok untuk minuman jenis capuccino, jadi seakan lebih tebal.
Baca Juga: Kopi Tubruk dan Cara Ganjil Orang Aceh Menikmatinya, Bisa Habis Berjam-jam
Dan terakhir yakni naked portafilter. Karena memiliki basket yang lebih besar lagi, di mana kapasitasnya lebih besar, maka Anda bisa mencoba menggunakan bubuk kopi sebanyak 24 gram. Hasil espressonya bisa ditebak, yakni triple espresso atau 48 ml.
Kalau dicampurkan pada menu yang Anda buat, maka akan makin strong untuk hasil espresso-nya. Tinggal disesuaikan kebutuhan Anda.
Mengenal beragam komponennya
Untuk komponen portafilter ternyata punya banyak bagian. Paling umum bagian portafilter terdiri dari handle portafilter, filter basket, tension spring, dan spout.

Handle portafilter adalah bagian untuk memudahkan barista memegangnya saat proses persiapan, apakah itu memasukan ground coffee atau ketika tamped ground coffee.
Baca Juga: Taruko Cafe Resto Bukittinggi: Sensasi Ngopi Nikmat Dikelilingi Ngarai
Filter basket adalah bagian wadah ground coffee sebelum terekstraksi, yang nantinya air yang di-shot pada bagian ini. Filter basket berbeda sesuai kebutuhan, untuk sajian single shot pada dasar basket cenderung mengkerucut ke bawah dan titik hole lebih sedikit, sedangkan pada double shot filter basket memiliki titik hole yang banyak pada dasar basket dan lebih besar ukurannya dari basket single shot.
Tension spring adalah bagian dasar pada portafilter, di mana ini tempat menahan filter basket dan menghubungkan spout untuk mengalirnya espresso setelah ekstraksi. Namun, untuk sajian naked shot menggunakan portafilter tanpa tension spring singgah langsung mengalir ke cup.
Spout adalah bagian titik akhir dari tempat mengalirnya air yang telah menjadi liquid espesso, jenis spout pun berbeda ada yang memiliki satu aliran lubang saja, ada juga yang memiliki dua lubang aliran, bahkan tiga aliran juga ada sesuai kebutuhan.
Share