Semeru Ocean - Grup makanan kemasan terbesar di dunia, Nestle, kini secara resmi telah menghentikan impor produk Nespresso-nya ke Rusia. Akibatnya, kini antrean di toko-toko Nespresso di Rusia langsung mengular panjang hingga berjam-jam.
Ini akibat banyaknya konsumen yang bergegas mengamankan pasokan dan kebutuhan mereka selama persediaan produk Nestle yang terbatas di negaranya.
Langkah penghentian impor produk ini menjadikan Nestle telah bergabung dengan raksasa internasional lainnya, seperti Lavazza dan Starbucks dalam menghentikan pasokan kopi ke Rusia. Di mana, konflik Rusia-Ukraina itu telah memasuki minggu keempat tanpa tanda-tanda penyelesaian.
Baca Juga: Bisnis Kopi di China Menggila, Merek Asing Dibikin Mati Pelan-pelan
Bukan cuma itu saja, Nestle juga mengatakan bahwa pihaknya telah menangguhkan semua investasi di Rusia menyusul invasi mereka ke Ukraina. Keputusan perusahaan yang berbasis di Swiss ini mengikuti langkah serupa oleh perusahaan makanan utama lainnya, yang berada di bawah tekanan dari konsumen untuk mengambil sikap menentang konflik tersebut.
Procter & Gamble dan Unilever pada pekan lalu juga mengatakan bahwa mereka mengakhiri investasi modal di Rusia dan tak lagi memasang iklan di negara tersebut. Unilever bahkan juga telah menangguhkan semua pasokan ke sana.
Nestle, yang sebelumnya mengatakan telah menghentikan semua iklan di Rusia, mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya akan terus memasok produk makanan penting di Rusia.
Goyang Kebutuhan Kopi Nasional
Di satu sisi, Reuters melaporkan, pedagang kopi di seluruh Eropa dan Asia Tenggara juga mulai mengalihkan pengirimannya yang sudah menuju Rusia dan Ukraina, karena penutupan pelabuhan yang terus berlanjut, serta pengetatan barang masuk.
Baca Juga: Pembuat Mesin Espresso Italia Lelit Dicaplok Breville Senilai Rp1,7 T
Ini juga bisa dilihat dari tiga jalur peti kemas terbesar di dunia, MSC, Maersk dan CMA CGM, semuanya menangguhkan pengiriman ke dan dari Rusia. Atas kondisi ini, banyak pemasok kemudian mulai meragukan masa depan kontrak perdagangan mereka selama beberapa waktu ke depan.
Rusia sendiri selama ini dikenal sebagai importir kopi terbesar keempat di dunia, dan menyumbang hampir 4 persen dari konsumsi kopi dunia.
Laporan Pasar Kopi untuk Februari 2022, yang diterbitkan oleh Organisasi Kopi Internasional (ICO), menyebutkan bahwa hal ini juga akan berdampak pada ekosistem perkopian. Yang berujung pula pada dampak pada petani kopi.
Share