Semeru Ocean - Paper cup belakangan jadi hal penting pada kultur kopi di industri kopi saat ini. Penggunaannya memungkinkan gaya baru dalam menikmati kopi yang dituntut praktis seirama dengan kedinamisan masyarakat perkotaan. Tak heran penggunaannya kemudian didorong seperti halnya fast food.
Penggunaan paper cup sendiri sejatinya bertolak belakang dengan kultur kopi the old Italia model, yang justru seharusnya menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk pergi ke kafe dan menikmati kopi untuk rehat sejenak.
Dari segi bisnis, tentu paper cup punya dampak positif bagi sebuah bisnis kopi. Akan tetapi tentu akan bisa berbuah negatif ketika kafe tak pernah dikunjungi dan hanya bisa dinikmati di luar saja. Keterikatan emosi tak akan sedekat sebaliknya.
Baca Juga: Intip Makanan Favorit Vladimir Putin, dari Telur Puyuh Sampai Nasi Putih
Paper cup dan isu lingkungan
Walau penggunaannya marak sekarang ini seiring narasi kopi adalah sesuatu yang konvinien, bisa dikonsumsi dimanapun dan kapanpun, tetapi belakangan ada isu yang seolah menabrak penggunaan paper cup itu sendiri. Yakni isu lingkungan.
Sebab ini dipercaya tidak hanya berupa kertas belaka, namun juga ada lapisan plastik di dalamnya yang berfungsi tetap menjaga panasnya kopi ketika dipesan pelanggan. Tanpa itu, tentu kopi akan meluber dan tumpah, apalagi dengan temperatur sepanas itu.
Ditambah, penggunaan paper cup tak berdiri sendiri, melainkan tetap tak menyingkirkan sedotan plastik sekali pakai serta penutup di atasnya yang berbahan plastik.
Baca Juga: Kopi Biji Salak Lagi Meroket Naik, Apa Manfaat di Baliknya
Seperti disitat Zerowaste, pegiat lingkungan kemudian banyak yang mengkritik, karena penggunaannya tetap buruk untuk masa depan bumi. Tak terbayang bukan berapa banyak paper cup yang berakhir di tempat sampah di dunia ini? Jawabannya tak terhitung lagi banyaknya.
Banyak pihak yang masih tak paham dengan paper cup. Sebabnya beberapa cups menyatakan bahwa mereka bisa recycleable. Padalah saat Anda memasukkan ke recycled bin, cups ini hanya akan berakhir di landfill (TPA).
Sama seperti temuan di atas, kertas ini memang tak hanya berdiri sendiri untuk membuatnya menjadi waterproof serta bisa menghindari air panas tumpah ke tangan. Lantaran paper cups di-koating dengan menggunakan layer tipis dari plastik.
Baca Juga: Cantiknya Laila, Bikin Warung Kopinya Viral dan Omzet Naik Berlipat Ganda
Dan untuk membuatnya bisa di-recycle, kertas dan plastik dalam cup harus dipisahkan yang berarti membutuhkan teknologi dan energi tertentu untuk melakukannya. Dan di UK, sejauh ini hanya ada tiga perusahaan yang bisa melakukan itu. Statistik di UK menunjukkan, penduduk di sana saja bisa menggunakan 2.500.000.000 paper cups per tahun. Belum di negara-negara lain, termasuk Indonesia. Terbayang bukan?
Share