Semeru Ocean - Menjalani se-bulan penuh ber-puasa pasti mengubah beberapa kebiasaan, termasuk aktivitas minum kopi. Bagi para penikmat kopi, sehari saja tanpanya tentu seperti ada yang hilang bukan.
Mengurangi konsumsi minum kopi ternyata penting dilakukan saat bulan puasa. Karena kopi dianggap memberikan kandungan yang memiliki efek diuretik. Ini akan membuat Anda lebih sering buang air kecil dan dikhawatirkan memicu dehidrasi pada saat menjalani seharian ber-puasa.
Menurut sejumlah pakar, minum kopi saat buka puasa adalah waktu paling tepat ketimbang sahur di bulan Ramadhan. Tetapi bukan berarti itu aman bagi tiap orang. Semua kembali lagi ke kondisi tubuh masing-masing, apalagi di situasi bulan puasa seperti sekarang ini.
Maka itu, saat adzan Maghrib tiba, dahulukan minum air putih untuk melepas dehidrasi setelah seharian berpuasa. Lalu bisa dilanjutkan dengan makan-makanan manis seperti buah kurma secukupnya. Nah jarak waktu yang dinilai aman untuk minum kopi adalah minimal dua jam setelah ber-buka puasa. Karena tubuh dianggap sudah beradaptasi dahulu dengan makanan dan minuman. yang masuk setelah berbuka.
"Perlu diketahui bahwa kopi dan teh itu mengandung kafein. Dan yang perlu diingat selanjutnya yakni diuretik. Inilah yang kadang menjadi masalah ketika dikonsumsi pada bulan puasa. Karena diuretik itu membuat Anda mengeluarkan pipis lebih banyak," kata Ahli Gizi, Tan Shot Yen.
Jadi bayangkan, jika kopi atau teh diminum saat Anda sahur. Padahal sahur itu kita perlu dianggap berhemat air. Apalagi kita bakal enggak minum dalam 12 jam berikutnya atau lebih.
"Jadi Anda bisa bayangkan, mestinya Anda berhemat dengan air, karena minum kopi dan teh subuh-subuh karena kelihatannya enak, lalu sepanjang hari saya kerjanya pipis-pipis," katanya.
Selain diuretik, seseorang yang meminum kopi juga akan memiliki kewaspadaan meningkat dan sulit mengantuk. Jadi jangan sampai satu atau dua cangkir kopi membuat Anda sulit tidur. Sementara Anda harus bangun dini hari untuk sahur.
Baca Juga: 5 Resep Kreasi Sirup untuk Buka Puasa, Praktis dan Segar
Jika benar-benar tidak bisa lepas dari aktivitas minum kopi, maka sebaiknya konsumsilah kopi berkafein rendah di bulan puasa. Misalnya Anda bisa memilih Arabika ketimbang Robusta, dan ingat jangan banyak-banyak. Cukup satu cangkir saja. Hal lain yang patut untuk diingat, perhatikan apakah Anda memiliki penyakit penyerta atau tidak.
Misal penyakit maag. Jika Anda punya maag, maka sebaiknya hindari. Karena seperti kita tahu, kopi itu bersifat asam, sehingga dapat meningkatkan asam lambung, dan membuat penyakit maag kita makin parah. "Jadi kalau kalian punya penyakit maag, stop dulu minum kopi-nya di bulan puasa."
Share